ASKEP CAD ( CORONARY ARTERY DISEASE )
KONSEP MEDIK
A.
PENGERTIAN
Penyakit arteri koroner adalah
penyempitan atau penyumbatan arteri koroner, arteri yang menyalurkan darah ke
otot jantung. Bila aliran darah melambat, jantung tak mendapat cukup oksigen
dan zat nutrisi. Hal ini biasanya mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina.
Bila satu atau lebih dari arteri koroner tersumbat sama sekali, akibatnya
adalah serangan jantung (kerusakan pada otot jantung).
B.
ETIOLOGI
Penyakit arteri koroner bisa menyerang
semua ras, tetapi angka kejadian paling tinggi ditemukan pada orang kulit
putih. Tetapi ras sendiri tampaknya bukan merupakan bourgeois penting dalam
gaya hidup seseorang. Secara spesifik, faktor-faktor yang meningkatkan resiko
terjadinya penyakit arteri koroner adalah :
1. Berusia lebih dari 45 tahun
(bagi pria).
Sangat penting bagi kaum pria
mengetahui usia rentan terkena penyakit jantung koroner. Pria berusia lebih
dari 45 tahun lebih banyak menderita serangan jantung ketimbang pria yang
berusia jauh di bawah 45 tahun.
2. Berusia
lebih dari 55 tahun atau mengalami menopause dini sebagai akibat operasi (bagi
wanita).
Wanita yang telah berhenti mengalami
menstruasi (menopause) secara fisiologis ataupun secara dini (pascaoperasi)
lebih kerap terkena penyakit janting koroner apalagi ketika usia wanita itu
telah menginjak usila (usia lanjut).
3. Riwayat penyakit jantung
dalam keluarga.
Riwayat penyakit jantung di dalam
keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal,
dalam artian terdapat kebiasaan yang "buruk" dalam segi diet
keluarga.
4. Diabetes.
Kebanyakan penderita diabetes
meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi
komplikasi ke jantung mereka.
5. Merokok.
Merokok telah disebut-sebut sebagai
salah satu faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Kandungan nikotin di
dalam rokok dapat merusak dinding (endotel) pembuluh darah sehingga mendukung
terbentuknya timbunan lemak yang akhirnya terjadi sumbatan pembuluh darah.
6. Tekanan darah tinggi
(hipertensi).
Tekanan darah yang tinggi dan
menetap akan menimbulkan trauma langsung terhadap dinding pembuluh darah arteri
koronaria, sehingga memudahkan terjadinya arterosklerosis koroner (faktor
koroner) yang merupakan penyebab penyakit arteri/jantung koroner.
7. Kegemukan (obesitas).
Obesitas (kegemukan yang sangat)
bisa merupakan manifestasi dari banyaknya lemak yang terkandung di dalam tubuh.
Seseorang yang obesitas lebih menyimpan kecenderungan terbentuknya plak yang
merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung koroner.
8. Gaya hidup buruk.
Gaya hidup yang buruk terutama dalam
hal jarangnya olahraga ringan yang rutin serta pola makan yang tidak dijaga
akan mempercepat seseorang terkena pneyakit jantung koroner.
9. Stress.
Banyak penelitian yang sudah
menunjukkan bahwa bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi aritmia
jantung yang membahayakan jiwa.
C. ANATOMI FISIOLOGI
Endapan
lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar
di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung
dan menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis.
Ateroma
bisa menonjol ke dalam arteri dan menyebabkan arteri menjadi sempit.
Jika ateroma terus membesar, bagian dari ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di permukaan ateroma tersebut.
Jika ateroma terus membesar, bagian dari ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di permukaan ateroma tersebut.
Supaya bisa
berkontraksi dan memompa secara normal, otot jantung (miokardium)
memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen dari arteri koroner. Jika
penyumbatan arteri koroner semakin memburuk, bisa terjadi iskemi
(berkurangnya pasokan darah) pada otot jantung, menyebabkan kerusakan jantung.
Penyebab utama dari iskemi miokardial adalah penyakit arteri koroner.
Komplikasi utama dari penyakit arteri koroner adalah angina dan serangan jantung (infark miokardial).
D. PATOFISIOLOGI
Aterosklerosis dimulai ketika
kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar. Timbunan ini, dinamakan
ateroma atau plak akan mengganggu absorbsi nutrient oleh sel-sel endotel yang
menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena
timbunan ini menonjol ke lumen pembuluh darah.
Endotel
pembuluh darah yang terkena akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut,
selanjutnya lumen menjadi semakin sempit dan aliran darah terhambat. Pada lumen
yang menyempit dan berdinding kasar, akan cenderung terjadi pembentukan bekuan
darah. Hal ini menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasi intravaskuler, diikuti
oleh penyakit tromboemboli, yang merupakan komplikasi tersering aterosklerosis.
Berbagai teori mengenai bagaimana lesi
aterosklerosis terjadi telah diajukan,tetapi tidak satu pun yang terbukti
secara meyakinkan. Mekanisme yang mungkin, adalah pembentukan thrombus pada
permukaan plak dan penimbunan lipid terus menerus. Bila fibrosa pembungkus plak
pecah, maka febris lipid akan terhanyut dalam aliran darah dan menyumbat arteri
dan kapiler di sebelah distal plak yang pecah.
Struktur anatomi arteri koroner membuatnya
rentan terhadap mekanisme aterosklerosis. Arteri tersebut terpilin dan
berkelok-kelok saat memasuki jantung, menimbulkan kondisi yang rentan untuk
terbentuknya ateroma.
E. GAMBARAN KLINIS
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
- Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
- Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
- Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
- Palpitasi (jantung berdebar-debar).
- Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
F. PEMERIKSAAN DIGNOSTIK
1. ECG menunjukan: adanya elevasi yang merupakan tanda dari
iskemi, gelombang T inversi atau hilang yang merupakan tanda dari injuri, dan
gelombang Q yang mencerminkan adanya nekrosis.
2. Enzym dan Isoenzym Pada Jantung: CPK-MB meningkat dalam 4-12 jam, dan mencapai puncak pada
24 jam. Peningkatan SGOT dalam 6-12 jam dan mencapai puncak pada 36 jam.
3. Elektrolit: ketidakseimbangan yang memungkinkan terjadinya penurunan
konduksi jantung dan kontraktilitas jantung seperti hipo atau hiperkalemia.
4. Whole Blood Cell: leukositosis mungkin timbul pada keesokan hari setelah
serangan.
5. Analisa Gas Darah: Menunjukan terjadinya hipoksia atau proses penyakit paru
yang kronis atau akut.
6 Kolesterol
atau Trigliseid:
mungkin mengalami peningkatan yang mengakibatkan terjadinya arteriosklerosis.
7. Chest X-Ray:
mungkin normal atau adanya cardiomegali, CHF, atau aneurisma ventrikiler.
8. Echocardiogram:
Mungkin harus di lakukan guna menggambarkan fungsi atau kapasitas masing-masing
ruang pada jantung.
9. Exercise Stress Test: Menunjukan kemampuan jantung beradaptasi terhadap suatu
stress/ aktivitas.
G. PENGOBATAN
Pengobatan penyakit jantung koroner
tergantung jangkauan penyakit dan gejala yang dialami pasien.
1.
Perubahan Gaya Hidup.
Pola makan sehat dan seimbang, dengan
lebih banyak sayuran atau buah-buahan, penting untuk melindungi arteri jantung
kita. Makanan yang kaya lemak, khususnya lemak jenuh, dapat mengakibatkan kadar
kolesterol tinggi, yang merupakan komponen utama kumpulan yang berkontribusi
terhadap penyempitan arteri jantung.
Olah raga teratur
berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung. Olah raga membantu kita untuk
menjadi fit dan membangun system sirkulasi yang kuat. Ini juga membantu kita
menurunkan berat badan. Obesitas biasanya tidak sehat, karena mengakibatkan
insiden hipertensi, diabetes mellitus, dan tingkat lemak tinggi menjadi lebih
tinggi, semua yang dapat merusak arteri jantung.
2. Pengendalian Faktor Resiko Utama Penyakit
Jantung Koroner.
Diabetes
melitus, merokok, tingkat kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi adalah
empat faktor utama yang mengakibatkan resiko penyakit jantung koroner lebih
tinggi. Pengendalian keempat faktor resiko utama ini dengan baik melalui
perubahan gaya hidup dan/atau obat-obatan dapat membantu menstabilkan progresi
atherosklerosis, dan menurunkan resiko komplikasi seperti serangan jantung.
3.
Terapi Medis.
Berbagai
obat-obatan membantu pasien dengan penyakit arteri jantung. Yang paling umum
diantaranya:
a. Aspirin / Klopidogrel / Tiklopidin.
Obat-obatan ini mengencerkan darah
dan mengurangi kemungkinan gumpalan darah terbentuk pada ujung arteri jantung
menyempit, maka dari itu mengurangi resiko serangan jantung.
b. Beta-bloker (e.g.
Atenolol, Bisoprolol, Karvedilol).
Obatan-obatan ini membantu untuk
mengurangi detak jantung dan tekanan darah, sehingga menurunkan gejala angina
juga melindungi jantung.
c. Nitrates
(e.g. Isosorbide Dinitrate).
Obatan-obatan ini bekerja membuka
arteri jantung, dan kemudian meningkatkan aliran darah ke otot jantung dan
mengurangi gejala nyeri dada.
Bentuk nitrat bereaksi cepat,
Gliseril Trinitrat, umumnya diberikan berupa tablet atau semprot di bawah
lidah, biasa digunakan untuk penghilang nyeri dada secara cepat.
d. Angiotensin-Converting
Enzyme Inhibitors (e.g. Enalapril, Perindopril) and Angiotensin Receptor
Blockers (e.g. Losartan, Valsartan).
Obatan-obatan ini memungkinkan
aliran darah ke jantung lebih mudah, dan juga membantu menurunkan tekanan
darah.
e. Obatan-obatan penurun lemak (seperti
Fenofibrat, Simvastatin, Atorvastatin, Rosuvastatin).
Obatan-obatan ini menurunkan kadar
kolesterol jahat (Lipoprotein Densitas-Rendah), yang merupakan salah satu
penyebab umum untuk penyakit jantung koroner dini atau lanjut. Obat-obatan
tersebut merupakan andalan terapi penyakit jantung koroner.
4. Intervensi
Jantung Perkutan.
Ini adalah metode invasif minimal untuk membuka arteri
jantung yang menyempit. Melalui selubung plastik ditempatkan dalam arteri baik
selangkang atau pergelangan, balon diantar ke segmen arteri jantung yang
menyempit, dimana itu kemudian dikembangkan untuk membuka penyempitan.
Kemudian, tube jala kabel kecil (cincin) disebarkan untuk
membantu menahan arteri terbuka. Cincin baik polos (logam sederhana) atau
memiliki selubung obat (berlapis obat).
Metode ini seringkali menyelamatkan jiwa pasien dengan
serangan jantung akut. Untuk penyakit jantung koroner stabil penyebab nyeri
dada, ini dapat meringankan gejala angina dengan sangat efektif. Umumnya,
pasien dengan penyakit pembuluh darah single atau double mendapat keuntungan
dari metode ini. Dengan penyakit pembuluh darah triple, atau keadaan fungsi
jantung buruk, prosedur bedah dikenal dengan Bedah Bypass Arteri Jantung sering
merupakan alternatif yang baik atau pilihan pengobatan yang lebih baik.
5. Operasi.
a.
Bedah Bypass Arteri Jantung (CABG)
CABG
melibatkan penanaman arteri atau vena lain dari dinding dada, lengan, atau kaki
untuk membangun rute baru untuk aliran darah langsung ke otot jantung. Ini
menyerupai membangun jalan tol parallel ke jalan yang kecil dan sempit.
Ini
adalah operasi yang aman, dengan rata-rata resiko kematian sekitar 2%. Pasien
tanpa serangan jantung sebelumnya dan melakukan CABG sebagai prosedur elektif,
resiko dapat serendah 1 persen.
Operasi
biasanya dilakukan melalui sayatan di tengah dada, ahli bedah memilih untuk
melakukan prosedur dengan jantung masih berdetk, menggunakan alat khusus yang
dapat menstabilkan porsi jantung yang dijahit.
b.
Operasi Robotik.
Sebagai
tambahan, NHCS juga mulai melakukan CABG melalui program operasi robotic.
Penggunaan instrument ini sekarang membolehkan operasi untuk dilakukan
menggunakan sayatan kecil keyhole di dinding dada.
Metode ini menghasilkan pemulihan lebih cepat, mengurangi
nyeri, dan resiko infeksi luka lebih rendah. Namun, ini sesuai untuk bypass
hanya satu atau dua pembuluh darah.
c. Revaskularisasi Transmiokardia.
Untuk
pasien dengan pembuluh darah yang terlalu kecil untuk melakukan CABG, prosedur
disebut Revaskularisasi Transmiokardia juga tersedia di NHCS.
Pada
prodesur ini, laser digunakan untuk membakar banyak lubang kecil pada otot
jantung. Beberapa lubang ini berkembang ke pembuluh darah baru, dan ini
membantu mengurangi angina.
KONSEP
KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas dan
Istirahat
Kelemahan, kelelahan, ketidakmampuan
untuk tidur (mungkin di dapatkan dan dispnea pada saat beristirahat atau
pada saat beraktivitas).
2. Sirkulasi
Mempunyai riwayat IMA, penyakit
jantung koroner, CHF, tekanan darah tinggi, diabetes melitus. Tekanan darah
mungkin normal atau meningkat, nadi mungkin normal atau terlambatnya capilary
refill time, disritmia. Suara jantung, suara jantung tambahan mungkin
mencerminkan terjadinya kegagalan jantung/ ventrikel kehilangan
kontraktilitasnya. Murmur jika ada merupakan akibat dari insufisensi katub atau
muskulus papilaris yang tidak berfungsi. Heart rate mungkin meningkat atau
menglami penurunan (tachy atau bradi cardia).
Irama jantung mungkin ireguler atau
juga normal. Edema: Jugular vena distension, odema anasarka, crackles mungkin
juga timbul dengan gagal jantung. Warna kulit mungkin pucat baik di bibir dan
di kuku.
3. Eliminasi
Bising usus mungkin meningkat atau juga normal.
Bising usus mungkin meningkat atau juga normal.
4. Nutrisi
Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak, muntah dan perubahan berat badan.
Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak, muntah dan perubahan berat badan.
5. Neuro Sensori
Nyeri kepala yang hebat, Changes
mentation.
6. Kenyamanan
Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan beristirahat atau dengan nitrogliserin. Lokasi nyeri dada bagian depan substerbnal yang mungkin menyebar sampai ke lengan, rahang dan wajah. Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang sangat yang pernah di alami. Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin di dapatkan wajah yang menyeringai, perubahan pustur tubuh, menangis, penurunan kontak mata, perubahan irama jantung, ECG, tekanan darah, respirasi dan warna kulit serta tingkat kesadaran.
Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan beristirahat atau dengan nitrogliserin. Lokasi nyeri dada bagian depan substerbnal yang mungkin menyebar sampai ke lengan, rahang dan wajah. Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang sangat yang pernah di alami. Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin di dapatkan wajah yang menyeringai, perubahan pustur tubuh, menangis, penurunan kontak mata, perubahan irama jantung, ECG, tekanan darah, respirasi dan warna kulit serta tingkat kesadaran.
7. Respirasi
Dispnea dengan atau tanpa aktivitas, batuk produktif, riwayat perokok dengan penyakit pernafasan kronis. Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan peningkatan respirasi, pucat atau cyanosis, suara nafas crakcles atau wheezes atau juga vesikuler. Sputum jernih atau juga merah muda/ pink tinged.
Dispnea dengan atau tanpa aktivitas, batuk produktif, riwayat perokok dengan penyakit pernafasan kronis. Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan peningkatan respirasi, pucat atau cyanosis, suara nafas crakcles atau wheezes atau juga vesikuler. Sputum jernih atau juga merah muda/ pink tinged.
8. Interaksi
sosial.
Stress, kesulitan dalam beradaptasi
dengan stresor, emosi yang tak terkontrol.
9. Pengetahuan.
Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi, perokok.
Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi, perokok.
B.
PENYIMPANGAN KDM
Usia,
Jenis Kelamin, DM, Merokok, Diet Tinggi Lemak
|
Sirkulasi
Terganggu
|
Arteriosklerosis
|
Risiko Infeksi
|
Gangguan
Perfusi Jaringan Perifer
|
Rencana
Pembedahan
|
Post
Op
|
Sirkulasi
Perifer Terganggu
|
Nyeri
Akut/Kronik
|
Denyut
Nadi Terganggu
|
Nyeri/Kram
Otot
|
Penumpukan
Metabolik & Asam Laktat
|
Suplai
O2 & Nutrisi Terganggu
|
Ekstremitas/Perifer
|
Nyeri
Akut
|
Luka
Operasi
|
Ansietas
|
Prosedur
Tindakan Yang Kompleks
|
Pre
Op
|
Kurang
Pengetahuan
|
Kurang
Informasi
|
Modifikasi
Gaya Hidup
|
Risiko
Kerusakan Integritas Kulit
|
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan perifer b.d gangguan
sirkulasi.
2. Nyeri b.d gangguan kemampuan pembuluh darah
menyuplai oksigen ke jaringan dan terpotongnya saraf akibat luka operasi.
3. Ansietas b.d rencana pembedahan yang kompleks.
4. Risiko infeksi b.d adanya port de entry
(luka operasi).
5. Risiko kerusakan integritas kulit b.d
luka operasi.
6. Kurang Pengetahuan tentang modifikasi gaya
hidup b.d kurang informasi.
D. RENCANA
KEPERAWATAN
Dx 1 : Gangguan perfusi jaringan perifer b.d gangguan sirkulasi.
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien
menunjukan perbaikan perfusi dengan kriteria hasil: adanya nadi perifer / sama,
warna kulit dan suhu normal, peningkatan perilaku yang meningkatkan perfusi
jaringan.
Intervensi
|
Rasional
|
Observasi
warna kulit bagian yang sakit.
|
Warna kulit khas terjadi pada saat sianosis, kulit
dingin. Selama perubahan warna, bagian yang sakit menjadi dingin kemudian
berdenyut dan sensasi kesemutan.
|
Catat penurunan nadi, perubahan trafik kulit(tak
berwarna, mengkilat/tegang).
|
Perubahan ini menunjukkan kemajuan atau proses kronis.
|
Lihat dan kaji kulit untuk ulserasi, lesi, area
gangren.
|
Lesi dapat terjadi dari ukuran jarum peniti sampai
melibatkan seluruh ujung jari dan dapat mengakibatkan infeksi atau kerusakan/kehilangan
jaringan serius.
|
Dorong nutrisi dan vitamin yang tepat.
|
Keseimbangan diet yang baik meliputi protein dan
hidrasi adekuat, perlu untuk penyembuhan.
|
Pantau
tanda-tanda kecukupan perfusi jaringan.
|
Untuk mengetahui tanda-tanda dini dari gangguan
perfusi.
|
Dorong pasien melakukan latihan jalan atau latihan
ekstremitas bertahap.
|
Untuk
melancarkan sirkulasi.
|
Dx 2 : Nyeri b.d gangguan kemampuan pembuluh darah
menyuplai oksigen ke jaringan dan terpotongnya saraf akibat luka operasi.
Setelah
diberikan asuhan keperawatan diharapkan nyeri pasien berkurang dengan kriteria
hasil pasien menyatakan nyeri dada hilang atau terkontrol, pasien tidak tampak
meringis, mendemonstrasikan teknik relaksasi.
Intervensi
|
Rasional
|
|
Monitor karakteristik nyeri melalui respon verbal dan
hemodinamik (menangis, kesakitan, meringis, tidak bisa istirahat, irama
pernafasan, tekanan darah dan perubahan heat rate).
|
Masing-masing pasien mempunyai respon yang berbeda
terhadap nyeri, perubahan respon verbal dan hemodinamik dapat mendeteksi
adanya perubahan kenyamanan.
|
|
Kaji adanya gambaran nyeri yang dialami pasien
meliputi: skala, tempatnya, intensitas, durasi, kualitas dan penyebarannya.
|
Nyeri merupakan perasaan subyektif yang dialami dan
digambarkaan sendiri oleh pasien dan harus dibandingkan dengan gejala
penyakit lain sehingga didapatkan data yang akurat.
|
|
Ciptakan lingkungan yang nyaman, kurangi aktivitas,
batasi pengunjung.
|
Membantu mengurangi rangsangan dari luar yang dapat
menambah ketenangan sehingga pasien dapat beristirahat dengan tenang dan daya
kerja jantung tidak terlalu keras.
|
|
Ajarkan teknik relaksasi dengan menarik nafas panjang.
|
Membantu mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien
secara psikologis dimana dapat mengalihkan perhatian pasien sehingga tidak
terfokus pada nyeri yang dialami.
|
|
Identifikasi atau tingkatkan posisi nyaman menggunakan
alat bantu bila perlu.
|
Bantal atau gulungan selimut berguna untuk menurunkan
tegangan otot atau meningkatkan kenyamanan.
|
|
Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
pemberian obat narkotik.
|
Obat jenis narkotik dapat menyebabkan depresi
pernafasan dan hipotensi.
|
|
|
Dx 3 : Ansietas b.d rencana pembedahakan yang
kompleks.
Setelah
diberikan asuhan keperawatan diharapkan kecemasan hilang atau berkurang dengan
kriteria hasil pasien dapat mengenal perasaannya, dapat mengidentifikasi
penyebab atau faktor yang memengaruhinya, menyatakan cemas berkurang.
Intervensi
|
Rasional
|
Kaji dan pantau tanda ansietas yang terjadi.
|
Untuk mengetahui intensitas nyeri.
|
Jelaskan
prosedur pembedahan secara sederhana sesuai tingkat pemahaman pasien.
|
Untuk mengurangi tingkat ansietas
|
Diskusikan ketegangan dan harapan pasien.
|
Untuk
mendorong dan menambah semangat pasien.
|
Dorong
keluarga dan teman untuk menganggap pasien seperi sebelumnya.
|
Meyakinkan pasien bahwa peran dan kerja tidak berubah.
|
Beritahu pasien program medis yang telah dibuat untuk
menurunkan atau membatasi serangan akan dating dan meningkatkan stabilitas
jantung.
|
Mendorong
pasien untuk mengontrol tes gejala, untuk meningkatkan kepercayaan pada
program medis dan mengintegrasikan kemampuan dalam persepsi diri.
|
Kolaborasi
pemberian sedative, tranquilizer, sesuai indikasi.
|
Mungkin
diperlukan untuk membantu pasien rileks sampai secara fisik mampu untuk
membuat strategi koping adekuat.
|
Dx 4 : Risiko infeksi b.d adanya port de entry (luka
operasi).
Setelah
diberikan asuhan keperawatan diharapkan tidak terjadi tanda-tanda infeksi,
dengan kriteria hasil tidak ada kalor, dolor, rubor, tumor, fungsiolaesia, dan
ttv dalam batas normal.
Intervensi
|
Rasional
|
Kaji dan pantau tanda-tanda infeksi.
|
Untuk mengetahui perkembangan infeksi.
|
Jelaskan hal-hal yang harus dihindari agar luka tidak
infeksi .
|
Untuk menghindari terjadinya infeksi lebih lanjut.
|
Rawat luka dengan teknik sepsis dan asepsis.
|
Mencegah kontaminasi.
|
Kolaborasi pemberian antibiotik.
|
Untuk mencegah infeksi.
|
Tunjukkan
atau dorong teknik mencuci tangan yang baik dan benar.
|
Efektif
untuk menurunkan penyebaran infeksi.
|
Dx 5 : Risiko kerusakan
integritas kulit b.d luka operasi.
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan tidak
terjadi kerusakan integritas kulit, dengan kriteri hasil : menunjukkan
penyembuhan luka tepat waktu
Intervensi
|
Rasional
|
Lihat semua insisi. Evaluasi proses penyembuhan. Kaji
ulang harapan terhadap penyembuhan dengan pasien
|
Penyembuhan mulai dengan segera, tetapi penyembuhan
lengkap memerlukan waktu.
|
Perhatikan atau laporkan pada dokter : insisi yang
tidak sembuh; pembukaan kembali insisi yang telah sembuh, adanya drainase,
area lokal yang bengkak dengan kemerahan, rasa nyeri meningkat dan panas pada
sentuhan.
|
Tanda atau gejala yang menandakan kegagalan penyembuhan
terjadinya komplikasi yang memerlukan evaluasi atau intervensi lanjut.
|
Tingkatkan nutrisi dan masukkan cairan adekuat.
|
Membantu untuk mempertahankan volume sirkulasi yang
baik untuk perfusi jaringan dan memenuhi kebutuhan energy seluler untuk
memudahkan proses regenerasi atau penyembuhan jaringan
|
Dx 6 : Kurang Pengetahuan tentang
modifikasi gaya hidup b.d kurang informasi.
Setelah diberikan asuhan keperawaan diharapkan pasien
menyaakan pemahaman penyakinya, rencana pengobaan, tujuan pengobatan dan efek
samping pengobatan.
Kriteria hasil : pasien menyebutkan gejala yang memerlukan
perhatian cepat mampu mengidentifikasi perubahan pola hidup yang perlu.
Intervensi
|
Rasional
|
Tetapkan dan nyatakan tekanan darah normal. Jelaskan
tentang hipertensi dan efek penyakitnya pada pembuluh darah, ginjal dan mata
( pada organ tubuh lainnya ).
|
Memberikan dasar untuk pemahaman tentang peningkatan
tekanan darah dan mengklarifikasi istilah medis yang sering di gunakan.
Pemahaman tentang penyakitnya memungkinkan pasien untuk melanjutkan
pengobatan meskipun ketika masih sehat.
|
Bantu pasien dalam mengidentifikasi faktor-faktor
resiko yang dapat di ubah, misal : Obesitas, merokok, pola hidup monoton.
|
Faktor-faktor resiko ini telah menunjukkan hubungan
dalam menunjang timbulnya arteriosklorosis.
|
Atasi masalah dengan pasien untuk mengidentifikasi cara
di mana perubahan gaya hidup yang tepat dapat dibuat untuk mengurangi
faktor-faktor di atas.
|
Faktor-faktor resiko dapat meningkatkan proses penyakit
atau memperburuk gejala. Dengan mengubah pola prilaku yang biasa atau
memberikan rasa aman dapat sangat menyusahkan, dukungan, petunjuk dan empati
dapat meningkatkan keberhasilan pasien dalam menyelesaikan masalah ini.
|
Anjurkan pasien untuk memantau respon fisiologi sendiri
terhadap aktivitas, laporkan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
|
Keterlibatan pasien dalam memantau toleransi
aktivitasnya sendiri penting untuk keamanan dan atau memodifikasi aktivitas
kehidupan sehari-hari.
|
E.
EVALUASI
Evaluasi dari diagnosa diatas antara lain
:
1.
Suplai darah
arteri ke akstremitas meningkat (teraba hangat, warna kemerahan/tidak pucat).
2.
Klien mengatakan nyerinya berkurang, pasien tampak rileks, skala nyeri 0.
3.
Ansietas pasien
berkurang.
4.
Tidak terjadi tanda-tanda infeksi, seperti tidak ada kalor, dolor, rubor,
tumor, fungsiolaesia, TTV dalam batas normal.
5.
Tidak terjadi
kerusakan integritas kulit.
6.
Pasien sudah
dapat memahami tentang penyakitnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arif.
2009. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler. Jakatra : Salemba Medika
Doengoes,
Marylin E. 2000. Rencana Asuhan Dan
Dokumentasi Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC.
http://akperbhayangkaraaskep.blogspot.com/2012/01/cad-coronary-artery-disease.html
www.medicastore.com
www.singhealth.com.sg
terimakasih banyk, sangat membantu sekali..
BalasHapusKocaeli
BalasHapusDenizli
Bartın
Kocaeli
Adana
İHİN
1F90A
BalasHapusbuy steroid cycles
Sakarya Evden Eve Nakliyat
Binance Güvenilir mi
buy pharmacy steroids
Kırşehir Evden Eve Nakliyat
Burdur Evden Eve Nakliyat
buy steroids
dianabol methandienone
Hatay Evden Eve Nakliyat
A0D10
BalasHapusbinance indirim kodu %20
5085E
BalasHapussakarya görüntülü sohbet canlı
uşak rastgele görüntülü sohbet uygulaması
en iyi görüntülü sohbet uygulamaları
istanbul mobil sohbet chat
bartın canlı ücretsiz sohbet
kırklareli canli sohbet chat
mersin telefonda kadınlarla sohbet
afyon rastgele sohbet
samsun parasız sohbet siteleri
E42A3
BalasHapusBinance Kaldıraçlı İşlem Nasıl Yapılır
Kripto Para Nasıl Üretilir
Chat Gpt Coin Hangi Borsada
Parasız Görüntülü Sohbet
Soundcloud Takipçi Satın Al
Threads İzlenme Satın Al
Binance Referans Kodu
Kripto Para Nedir
Twitch İzlenme Hilesi
1F575
BalasHapusBtcturk Borsası Güvenilir mi
Twitch İzlenme Satın Al
Coin Kazma
Bitcoin Madenciliği Nasıl Yapılır
Btcst Coin Hangi Borsada
Mexc Borsası Kimin
Bitcoin Nasıl Çıkarılır
Nexa Coin Hangi Borsada
Facebook Beğeni Satın Al
7BD7C
BalasHapussatoshi
solflare
avax
galagames
shiba
dexscreener
chainlist
defillama
uniswap
D23D8A2E19
BalasHapuskameralı şov
22B5AA15D9
BalasHapustwitter ucuz takipçi
D7837AA5F7
BalasHapusgerçek türk takipçi instagram