Minggu, 26 Mei 2013

Kisi-Kisi KMB


KUMPULAN KISI-KISI KMB II
ASKEP HERPES SIMPLEKS

Pengertian
Herpes simpleks adalah infeksi virus yang menyebabkan lesi atau lepuh pada serviks, vagina, dan genitalia eksterna.( Smeltzer, Suzanne C; 2001). Herpes simpleks adalah suatu penyakit virus menular dengan afinitas pada kulit,selaput lender, dan sistem saraf. (Price ; 2006)
Jadi, dapat disimpulkan herpes simpleks adalah infeksi akut virus HSVtipe I atau tipe II, yang ditandai dengan adanya vesikel dan eritema, juga menyebabkan lesi, lepuh sekitar vagina.

 Masa Inkubasi
Gejala klinis
1.  Infeksi primer
Yang biasanya disertai gejala ( simtomatik ) meskipun dapat pula tanpa gejala ( asimtomatik ). Keadaan tanpa gejala kemungkinan karena adanya imunitas tertentu dari antibodi yang bereaksi silang dan diperoleh setelah menderita infeksi tipe 1 saat anak-anak. Masa inkubasi yang khas selama 3 – 6 hari ( masa inkubasi terpendek yang pernah ditemukan 48 jam ) yang diikuti dengan erupsi papuler dengan rasa gatal, atau pegal-pegal yang kemudian menjadi nyeri dan pembentukan vesikel dengan lesi vulva dan perineum yang multipel dan dapat menyatu.

2.  Infeksi rekuren
Lesi ini umumnya tidak banyak, tidak begitu nyeri serta melepaskan virus untuk periode waktu yang lebih singkat (2 – 5 hari) dibandingkan dengan yang terjadi pada infeksi primer, dan secara khas akan timbul lagi pada lokasi yang sama.

Bentuk-bentuk
1.    Infeksi primer
-         Disseminata
-          Lokalisata
-          Asimtomatik
2.    Infeksi rekuren

Diagnosa Keperawatan
1.  Nyeri akut b/d inflamasi jaringan
2.  Gangguan citra tubuh b/d perubahan penampilan, sekunder akibat penyakit herpes simpleks.
3.  Risiko penularan infeksi b/d pemajanan melalui kontak (kontak langsung, tidak langsung, kontak droplet 

ASKEP HERPES ZOSTER

l Definisi
Herpes zoster adalah peradangan akut pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh virus varicella zoster.

l Lokasi
Gejala prodromal (80%) : nyeri, demam.
Kelainan kulit:
Lesi : Eritema papula dan vesikula bula.
Isi lesi : jernih keruh dapat bercampur darah.
Lokasi : bisa di semua tempat, paling sering unilateral pada servikal IV dan lumbal II.

l Manifestasi Klinik
ü Bila menyerang wajah, yang dipersarafi N.V disebut herpes zoster frontalis.
ü Bila menyerang cabang optalmikus disebut herpes zoster oftalmik.
ü Bila menyerang saraf interkostal disebut herpes zoster torakalis.
ü Bila menyerang daerah lumbal disebut herpes zoster lumbalis.

l Komplikasi
·      Sikatriks
·      Neuralgia pascaherpetik


ASKEP MORBUS HANSEN

l Pengertian

Adalah penyakit infeksi kronis yg disebabkan oleh mycobacterium leprae, pertama kali menyerang saraf tepi, setelah itu menyerang kulit dan organ-organ tubuh lain kecuali susunan saraf pusat

l Reaksi
Definisi
Reaksi kusta atau reaksi lepra adalah suatu episode akut dalam perjalanan kronis penyakit kusta yang merupakan reaksi kekebalan (respons selular) atau reaksi antigen-antibodi (respons humoral) dengan akibat merugikan pasien.

Jenis Reaksi
1. Reaksi tipe I (reaksi reversal, reaksi upgrading, reaksi borderline).
Terdapat bercak pada kulit mendadak menjadi lebih merah, bengkak, panas, dan sakit, kemudian timbul bercak baru.
2. Reaksi tipe II (reaksi eritema nodosum leprosum).
Pada reaksi Tipe II (ENL, eritema nodusum leprosum menimbulkan nodul-nodul berwarna merah, sakit, biasanya pada lengan dan kaki. Oleh karena itu perlu penganan untuk mengatasi reaksi tersebut agar tidak menimbulkan dampak yang lebih serius lagi. Misalnya seperti mengatasi masalah neuritis unutk mencegah terjadinya paralisis. Selain itu, melakukan antisipasi untuk mencegah kebutaan bila mengenai bagian mata.

l Derajat Cacat
Selain itu, kusta juga dapat menimbulkan kecacatan, menurut WHO Derajat Cacat Kusta dibagi menjadi cacat pada tangan dan kaki serta cacat pada mata. Penderita kusta juga sangat memerlukan upaya rehabilitasi untuk mengembalikan kesehatannya baik secara fisik, mental dan sosial. Adapun upaya rehabilitasi.




ASKEP CELLULITIS

l Karakteristik
ü Peradangan Supuratif sampai di jaringan subkutis
ü Mengenai pembuluh limfe permukaan
ü Plak eritematus, batas tidak jelas dan cepat meluas

l Etiologi
ü Infeksi bakteri dan jamur
-       Disebabkan oleh Streptococcus grup A dan Staphylococcus aureus
-       Pada bayi yg terkena ini disebabkan oleh Streptococcus grup B
-       Infeksi dari jamur, tapi infeksi yg disebabkan jamur termasuk jarang Aeromonas Hydrophila
-       S. Pneumoniae (Pneumococcus)
-       Penyebab lain
§  Gigitan binatang, serangga, atau bahkan gigitan manusia
§  Kulit kering
§  Eksim
§  Kulit yang terbakar atau melepuh
§  Diabetes
§  Obesitas
§  Pembengkakan yg kronis pada kaki
§  Penyalahgunaan obat-obat terlarang
§  Menurunnya daya tahan tubuh
§  Cacar  air
§  Malnutrisi
§  Gagal ginjal

l Komplikasi
ü Berupa gangren
ü Mentastasis
ü Abses
ü Sebsis yg berat

l Diagnosa Keperawatan
1.     Nyeri b/d respon inflamasi lokal jaringan subkutan
2.     Hypertermi b/d proses infeksi/inflamasi sistemik
3.     Resti terjadinya infeksi b/d adanya luka pada kulit
4.     Kerusakan integritas jaringan b/d adanya lesi kemerahan
5.     Kecemasan b/d ancaman biologis
6.     Kurang pengetahuan (tentang prognosis penyakit dan pengobatan serta pencegahan) b/d kurang informasi

LUKA BAKAR

l Derajat luka bakar
Berdasarkan kedalaman jaringan yang rusak :
Luka bakar derajat I
ü Kerusakan terjadi pada lapisan epidermis
ü Kulit kering, hiperemi berupa eritema
ü Tidak dijumpai bulae
ü Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi
ü Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 5-10 hari

Luka bakar derajat II
ü Luka bakar derajat II
ü Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai  proses eksudasi.
ü Dijumpai bulae.
ü  Nyeri karena ujung-ujung saraf teriritasi.
ü Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi diatas kulit normal

Luka bakar derajat II ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
Derajat II dangkal (superficial)
ü Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis.
ü Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuh.
ü Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 10-14 hari.

Derajat II dalam (deep)
ü Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis.
ü Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian besar masih utuh.
ü Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung epitel yang tersisa. Biasanya penyembuhan terjadi lebih dari sebulan.

Luka bakar derajat III
1.  Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih dalam.
2.  Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea mengalami kerusakan.
3.  Tidak dijumpai bulae.
4.  Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat.
5.  Karena kering letaknya lebih rendah dibanding kulit sekitar.
6.  Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai eskar.
7.  Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung- ujung saraf sensorik mengalami kerusakan/kematian.
8.  Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi proses epitelisasi spontan dari dasar luka.

l Pertolongan Pertama
ü Jauhkan dari sumber trauma
ü Api dipadamkan
ü Kulit yang panas disiram dengan air
ü Bahan kimia disiram dengan air mengalir.
ü Cara mematikan api :
§  Pasien dibaringkan
§  Ditutup dengan kain basah atau berguling – guling.

l Komplikasi
ü Gagal ginjal akut
ü Gagal respirasi akut
ü Syok sirkulasi
ü Ileus Paralitik
ü Ulkus curling
ü Sindrom kompartemen

ASKEP KANKER KULIT

l Penyebab
Penyebab pasti kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa faktor resiko yg dapat menimbulkan kanker kulit yaitu :
ü Paparan sinar UV
ü Kulit putih
ü Paparan karsinogen bahan kimia, seperti asenik, nikotin, tar dan minyak
ü Genetik/faktor keturunan

l Jenis-Jenis Kanker Kulit
ü Karsinoma Sel Basal (KSB)
ü Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)
ü Melanoma Maligna (MM)

l Gambaran Klinis
ü Benjolan kecil yang membesar
ü Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah
ü Tahi lalat yang berubah warna
ü Koreng atau borok dan luka yang tidak mau sembuh
ü Bercak kecoklatan pada orang tua
ü Bercak hitam yang menebal pada telapak kaki dan tangan

l Pengobatan
ü Penatalaksanaan Medis
§  Pembedahan
§  Kemoterapi
§  Terapi biologis

ü Penatalaksanaan perawat
§  Meredakan nyeri dan ketidaknyamanan
§  Pemberian analgetik yang tepat
§  Meredakan ansietas
§  Pendidikan pasien dan perawat di rumah

ASKEP PEMBEDAHAN PADA KULIT

l  Tempat-Tempat Pengambilan Staf Graft
ü  Bokong lateral
ü  Pinggul
ü  Paha atas ->> umunya sering diambil
ü  Punggung
ü  perut
l  Macam-macam implan
1.    Autograft :  pemindahan dari satu lokasi ke lokasi lain dari kulit pasien itu.
2.    Allograft : kulit berasal dari individu lain
3.    Xenograft : pencangkokan dibuat dari kulit binatang
l  Komplikasi
a.    Kegagalan graft
-          Daerah resipien yg buruk
-          Luka dengan vaskularisasi yg kurang atau permukaan yang terkontaminasi ad alasan terbesar kegagalan graft
-          Bakteri dan respon terhadap bakteri
-          Tekhnik yg salah
-          Memberikan penekanan yang terlalu kuat
-          Peregangan yg terlalu ketat
-          Trauma pada saat melakukan penanganan
b.    Reaksi penolakan terhadap skin graft
c.    Infeksi pada daerah donor atau daerah resipien
d.    Cairan yang mengalir keluar dari daerah graft
e.    Munculnya jaringan parut
f.     Hyperpigmentasi
g.    Nyeri
h.    Hematom
i.      Kulit berwarna kemerahan pada sekitar daerah graft.

l  Diagnosa Keperawatan
1.    Nyeri b/d trauma jaringan
2.    Gangguan integritas kulit jaringan kulit dan jaringan b/d adanya tindakan invasif, bedah perbaikan
3.    Resiko infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan primer, trauma jaringan, tindakan invasif
4.    Ansietas b/d kurangnya informasi mengenai skin graft.


















9 komentar:

  1. Your article is good, hopefully it can work well together.
    Obat Tradisional Batu Ginjal

    BalasHapus
  2. Thank you for the cooperation that has been established, we will discuss it again next time.
    Penyebab Maag Kronis Kambuh

    BalasHapus